Nano Teknologi
↷ Nano berasal dari perkataan Greek yang bermakna kerdil atau tersangat kecil sudah tentu ianya tidak dapat dilihat oleh mata kasar kita kerana ia seratus ribu kali lebih kecil dari saiz sehelai rambut.
↷ Dalam dunia telefon bimbit juga komputer riba, pengecilan saiz ini adalah contoh sebuah teknologi nano.
↷ Nanoteknologi ialah satu cabang sains yang menumpukan kepada jirim- jirim pada saiz antara 1 hingga 100 nanometer (1 nm = 10-9 meter).
Aplikasi nano teknologi dalam kehidupan harian:
1.Kayu Transparan sebagai Material Pengganti Kaca
Pada prinsipnya, pembuatan kayu transparan ini pertama adalah menghilangkan zat lignin pada kayu yang merupakan zat pemberi warna kayu. Kemudian langkah kedua adalah menyuntikkan epoxy pada pembuluh kayu untuk menguatkan kayu, membuatnya lebih transparan dan untuk menjaga serat nano selulosa.Pemanfaatan kayu transparan ini sangat baik sebagai pengganti kaca. Kayu memiliki struktur sel dan serat alami sehingga tidak mudah pecah seperti kaca.Kayu juga memiliki sifat material yang disebut haze, yang akan membuat cahaya yang menembus kayu transparan ini tidak akan langsung menuju mata sehingga akan lebih nyaman bila digunakan sebagai material rumah.
2. Meningkatkan Keberhasilan Transplantasi Organ dengan Nanoteknologi
Transplantasi organ misalnya transplantasi ginjal telah berhasil menyelamatkan banyak nyawa manusia meski resiko kegagalannya juga masih tinggi.
Dengan bantuan nanoteknologi maka tingkat keberhasilan transplantasi organ akan menjadi lebih tinggi.
Selama ini masih banyak organ yang masih sangat potensi untuk hidup namun terbuang sia-sia kerana organ tersebut hanya dapat bertahan selama 4 hingga 36 jam saja. Kemudian cara terbaik agar dapat bertahan lebih lama adalah dengan dibekukan, namun dalam proses pembekuan dan pencairannya ternyata sel-selnya boleh mengalami kerosakan. Dengan bantuan nanoteknologi maka dalam proses pencairannya terbukti tidak menampilkan tanda kerosakan bahkan elastisitas organ juga tetap terjaga.
3.Memonitor Kerja Otak dengan Jaring Nano
Beberapa peneliti dari Universiti Harvard Amerika Syarikat menanamkan jaring nano berisi perangkat elektronik mikro ke dalam jaringan otak tikus. Tujuan dari implan jaring nano ini sangat berpotensi untuk mengetahui cara kerja otak mamalia secara detail.
Penelitian tersebut bermula ketika para peneliti melihat bahwa sel-sel hidup dapat tumbuh dan bergabung dengan jaring nano di sebuah cawan petri. Berikutnya, tim membuat jaring dari benang-benang polimer konduktif dengan banyak transistor nano yang terpasang di dalamnya. Jaring tersebut sangat fleksibel hingga sejuta kali lebih fleksibel dari apapun di dunia ini.
Sejauh ini, tim peneliti yang dipimpin oleh Jia Liu ini berhasil menanamkan jaring nano dengan elemen listrik ke dalam otak tikus. Jaring ini terintegrasi dengan sel saraf otak karena neuron melihat jaring ini adalah bagian darinya.Keberhasilan penelitian jaring nano ini pada otak akan berpotensi digunakan pada organ yang lain. Misalnya digunakan pada mata sehingga dapat mendeteksi kerusakan optik pada mata manusia.
Risiko nanoteknologi boleh diluaskan kepada tiga bahagian:
- Risiko kepada kesihatan dan persekitaran yang berpunca daripada zarah dan jirim nano
- Risiko yang disebabkan oleh pengilangan atau penghasilan molekul (atau teknologi nano lain)
- Risiko yang datangnya daripada masyarakat sendiri.